Itik Peking : Kelas Berat Type Pedaging Unggul

Itik peking merupakan itik pedaging yang paling banyak dibudidayakan di dunia, terutama di tempat asalnya China. Itik ini populer sebagai hidangan berkelas sejak zaman Dinasti Ming. Hingga sekarang, produksinya menempati urutan teratas di antara jenis itik lainya. Penyumbang produksi terbesar adalah negara China yang memasok 73% kebutuhan itik dunia.

Itik peking masuk ke Inggris pada tahun 1872 atas bantuan Walter Steward. di Inggris, itik peking mampu menggeser kedudukan itik aylesbury dan rouen yang lebih dulu populer. Itik berbulu putih itu juga di introduksi ke Amerika Serikat oleh John Palmer pada tahun 1873 ke Long Island New York. Lama kelamaan ia pun terkenal dengan sebutan nama itik long island.

Di Amerika Serikat, sekitar tahun 1896-1897, itik peking disilangkan dengan itik aylesbury untuk menghasilkan itik pedaging yang lebih gemuk. Peking silangan itu dikenal dengan nama peking Amerika. Daging peking yang identik dengan kuliner China sangat diminati pasar Amerika. Terbukti sekitar 95% konsumsi itik di Amerika berasal dari itik peking.

Di Indonesia itik ini banyak disilangkan dengan jenis itik kaki Campbell, mojosari dan jenis itik lainnya. Hasilnya pun tidak perlu diragukan lagi, akan tetapi perlu usaha penelitian lagi lebih lanjut untuk pengembangannya.Kapasitas produksi telur itik peking dapat mencapai 110-130 butir per tahun. Jumlah produksi telur ini termasuk tinggi untuk jenis itik pedaging. Telur itik peking biasanya juga memiliki daya fertilitas yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan seekor pejantan itik peking mampu mengawini 5-6 ekor betina dengan tingkat fertilitas yang cukup memadai pula. Itik peking pertama kali bertelur sekitar umur 6 bulan.

Karkas itik peking berwarna kuning dan kelihatan sangat menarik. Tekstur dagingnya juga sangat bagus. Kalau anda pesan menu masakan daging itik di restoran atau hotel berbintang kebanyakan yang disajikan adalah daging itik peking karena kekhasan warna, rasa, dan bentuknya. Persilangan dengan itik alyesbury menghasilkan keturunan dengan tekstur daging yang lebih bagus lagi.

Berikut spesifikasi bentuk standar itik peking jantan dan betina :
  • Kepala : agak besar dengan crown (pial) yang tinggi, bagian depan crown tersebut agak terangkat ke atas, seolah-olah terangkat dari rahang atas. Pipinya tampak penuh dan berisi
  • Paruh : relatif pendek tetapi tebal karena kulmen yang tinggi dan membulat. Warna orange cerah dengan ujung paruh agak putih
  • Mata : tampak liar dan siaga, tetapi agak terlindung olah alis yang menonjol dan pipi yang berisi, warna mata kebiruan
  • Punggung : sekitar 65% lebih panjang dari lebarnya, namun demikian tampak agak pendek karena bagian ekor terangkat ke atas, serta rump (tungging) yang menebal, sedangkan bagian depan punggung rata
  • Ekor : terangkat, lebat menyebar, dan cukup panjang
  • Badan : berimbang antara panjang dan lebar, relatif kekar, berdaging dan penuh. Tanpa kesan adanya keel. Dada lebar, perut besar dan penuh, tetapi tidak terjatuh
  • Kaki : kuat dan tidak terlalu panjang, warna merah-orange
  • Bulu : lebar dan fluffy terutama pada bagian posterior, warna putih-krem sampai krem
  • Penampilan : antara 35-40° dari garis horizontal, hidup dan agile atau ringan dalam pergerakan
  • Berat standar : jantan dewasa 4,5 kg dan betina dewasa 4 kg
Untuk pemeliharaan itik peking (peking duck), lebih tepat apabila dilaksanakan dengan system intensif. Hal ini disebabkan itik peking (peking duck) merupakan itik ras pedaging yang mempunyai kemampuan kecepatan pertumbuhan dalam waktu yang relatif singkat, di mana dalam kurun waktu pemeliharaan kurang dari 2 (dua) bulan berat badannya sudah bisa mencapai di atas 3 kg dengan kondisi makanan yang baik dan itik sudah siap dijual sebagai itik pedaging, dengan kualitas daging yang prima.
(Dari berbagai sumber-wd13102011)