Seleksi Itik Silangan PMp untuk Bibit Induk Pedaging


Itik dapat menjadi penghasil daging yang potensial, termasuk itik serati, hasil persilangan antara entok dan itik. Bobot badan itik serati hasil persilangan entok dan Tsaiya umur 10 minggu rata-rata 2,20 kg. Itik serati di Indonesia merupakan hasil persilangan antara itik betina PMp (Peking x Mojosari putih) dan pejantan entok (EPMp). Prospek usaha itik pedaging cukup baik seiring dengan makin tingginya permintaan daging itik potong. Selama ini, sebagian besar daging itik berasal dari itik petelur afkir.

Untuk menghasilkan bibit induk bermutu dilakukan seleksi terarah pada kelompok itik PMp, yang kemudian menjadi galur yang memiliki karakteristik tertentu dan stabil. Galur induk penghasil itik serati diharapkan memiliki produktivitas tinggi (produksi telur 60-70%), rasio penggunaan pakan ± 3, bobot badan saat pertama bertelur 2,0 kg, dan berbulu putih polos. Pada tahun 2007 telah diseleks 107 ekor induk itik PMp (GO) dari 285 ekor populasi awal (PO). Produksi telur itik PO selama 6 bulan rata-rata 67,1: 23,3% dan umur pertama bertelur 186 ± 41 hari. Pada itik GO produksi telur meningkat menjadi 84,7 ± 8,6% dan umur pertama bertelur menurun menjadi 170 ± 13 hari. Dari 107 ekor itik betina terseleksi tersebut dihasilkan generasi pertama terseleksi (PI) sebagai bahan seleksi berikutnya. Diperkirakan hasil seleksi sementara itik PMp dapat memproduksi telur 10% lebih tinggi dibanding populasi awal.

Itik PMp merupakan bibit itik tipe pedaging baru yang dikembangkan oleh Balai Penelitian Ternak di Ciawi-Bogor. Bibit itik ini secara genetis mengandung kombinasi darah itik Peking dan itik Mojosari putih, dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dari tingkat bawah sampai atas dan dapat diproduksi lokal. Itik ini dapat digunakan untuk menghasilkan karkas ukuran sedang ataupun besar, sesuai permintaan konsumen, dengan kualitas daging itik yang tinggi. Adanya bibit itik yang baru ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan itik tipe petelur dalam penyediaan daging itik yang dapat berakibat pada terjadinya pengurasan sumberdaya genetik itik petelur. Selain itu, dalam upaya memenuhi kebutuhan daging itik, adanya itik PMp ini juga merupakan substitusi daging itik impor.

Karakteristik produksi ITIK PMp :
  • Warna bulu putih, sehingga warna kulit karkas juga bersih dan cerah
  • Bobot badan 2-2,5 kg pada umur 10 minggu
  • Jika dikawinkan dengan entog jantan dapat digunakan untuk menghasilkan itik serati dengan bobot badan 3 kg atau lebih pada umur 10 minggu
  • Umur pertama bertelur 5,5 – 6 bulan
  • Rataan produksi telur 6 bulan 73 – 78 %
(Sumber : www.peternakan.litbang.deptan.go.id)