Pendapat yang sama juga datang dari kalangan industri. MenurutTechnical Support Medion Drh Christina Lilis L, penyakit bebek tidak serumit penyakit ayam, terutama jika dibandingkan dengan penyakit yang biasa menyerang ayam komersial. Hal ini karena bebek memiliki daya tahantubuh yang lebih tinggi dibandingkan ayam.
Lilis mencontohkan pada kasus Avian Influenza (AI) dan NewcastleDisease (ND), bebek bertindak sebagai hewan reservoir (tempat berkembang) virus AI dan ND. Artinya bebek bisa tahan terhadap virus AI dan ND tanpa menyebabkan sakit tetapi justru ia membawa dan menyebarkan virus AI dan ND kemana-mana.
Penyakit Lumpuh
Meski bebek jarang terserang penyakit yang berat seperti ayam, menurut Santoso ada satu penyakit yang kerap menjadi kendala di peternakan bebek yaitu penyakit lumpuh. Biasanya penyakit lumpuh disebabkan oleh faktor tertentu seperti bebek yang diberi pakan busuk atau diberi pakan yang sudah berjamur.
Senada, praktisi bebek Dani Garnida mengutarakan bebek yang diangon biasanya akan sering timbul penyakit lumpuh. Akibat memakan bangkai atau belatung atau juga keracunan jamur (alfatoksin pada makanan).
Lilis pun membenarkan bahwa di lapangan kasus penyakit lumpuh akibat penyakit botulismus—infeksioleh bakteri Clostridium botulinum—karenabebek sering memakan bangkai memang sering terjadi. Dampak yang ditimbulkan biasanya berupa penurunan produksi telur dan penurunan berat badan bahkan kematian. “Kalau sudah begini gejala yang paling sering terlihat leher bebek yang lunglai seperti tidak bertulang, tidak tegap setelah memakan bangkai yang sudah 1-3 hari. Beberapa jam kemudian leher lunglai ini akan berujung pada kematian,” kata Lilis.
Jika sudah terserang penyakit lumpuh, Santoso hanya memberikan minyak goreng dan es batu yang dicekokkan ke dalam mulut bebek. Menurutnya minyak goreng dan es batu cukup ampuh untuk menanggulangi masalah lumpuh yang diderita oleh bebek. Takaran yang biasanya diberikan (minumkan) Santoso yaitu es batu sebanyak 3 – 4 bulatan kemudian baru dikasih 3 – 5 cc minyak goreng. “Maka yang lumpuh itu langsung sembuh dan bangun,”ujarnya.
Tentang hal ini, Lilis memberikan analisanya. Pemberian minyak goreng akan membuat bebek merasa haus dan merangsang untuk minum sebanyak-banyaknya. “Jika bebek banyak minum, maka kadar air di dalam tubuh bebek, khususnya di dalam darah akan meningkat dan konsentrasi racun di dalam darah akan lebih encer dan daya kerjanya berkurang. Dengan demikian angka kematian diharapkan dapat diminimalkan,”jelasnya.
Pemberian es batu, lanjut Lilis, juga dimaksudkan untuk memberi asupan air dengan porsi yang banyak dalam waktu cepat ke dalam tubuh bebek sehingga proses yang terjadi kurang lebih sama dengan pemberian minyak goreng. Namun hal ini belum pernah dibuktikan melalui penelitian lebih lanjut. Ditambahkan Dani, penyakit lumpuh juga bisa diantisipasi dengan pemberian air kelapa muda (dengan) atau air susu skim.
Selengkapnya baca di Majalah Trobos edisi Oktober 2011
(Sumber : www.trobos.com)