Biaya produksi Itik / Bebek petelur 60%Pakan, 60% bahan Pakan berupa protein hewani. Bisa saja kebutuhan nutrisi dipenuhi dengan penggunaanPakan jadi (konsentrat). Namun, pemakaian 100% konsentrat dalamBudidaya Itik / Bebek lokal kurang ekonomis. Pilihan jatuh pada formulasi Pakan buatan sendiri ditambah Pakan alami atau kombinasi dengan konsentrat (oplosan).
Peternak di Mojosari menggunakan oplosan dengan pemakaian konsentrat 20%-30%. Bila tidak menggunakan protein alami, perbandingan dedak dan konsentrat 5 : 1. Ada peternak Itik / Bebek di Babat, Lamongan memberikan 4kg konsentrat dalam 60kgPakan. Jumlah itu untuk 360 ekor Itik / Bebek/hari. Sebagian peternak tidak menggunakan koitsenrat sama sekali. Pakan pokok berupa dedak, nasi kering, dan limbah roti, protein hewaninya keong, kulit udang, atau ikan.
Formulasi Pakan setiap peternak berbeda, sesuai pengalaman dan potensi bahan Pakantermasuk protein hewani di daerahnya. Bahah pokok Pakan sumber karbohidrat antara lain, dedak, jagung, karak, atau aking (nasi yang dikeringkan), serta menir. Peternak di Jakarta Utara memanfaatkan limbah roti. Sedangkan sumber protein hewani (segar): ikan rucah, kerang, remis, kulit udang, diberikan oleh peternak di dekat pantai. Bekicot dan keong sawah diberikan oleh peternak di areal pertanian dan rawa. Untuk mengantisipasi kurangnya ikan segar, bisa dikeringkan dan dibuat tepung.
Jumlah Pakan yang diberikan juga bervariasi. Patokannya seekor Itik / Bebekmembutuhkan 155g/hari (kering). Pada kadar air 15%-20% bobotnya kurang lebih 220g. Peternak di Mojosari memberi Pakan 20kg/100 ekor/hari. Sedangkan peternak lain memberi 7kg aking, 5kg katul, dan 15kg ikan segar atau 5kg tepung ikan. Atau 25kg-27kg per hari. Pakan itu untuk 100 ekor per hari. Ada lagi yang memberikan total Pakan20kg-25kg/100 ekor/hari. Kalau protein hewani keong atau ikan cukup 5kg, kulit udang 10 kg.
Pemberian protein hewani sangat penting. Tanpa amis-amisan produksinya rendah. Ada peternak yang mencampur bahan protein hewani seperti ikan, kulit udang, atau remis jadi satu dengan Pakan pokok. Namun, ada juga yang memisahkannya, protein hewani ibarat camilan. Untuk memudahkan Itik / Bebek mengkonsumsi, protein hewani harus dirajang atau dicacah menjadi potongan kecil. Keong sawah atau bekicot ditumbuk atau dipecahkan cangkangnya.
Itik / Bebek kurang bisa beradaptasi dengan makanan kering, sehingga Pakan harus basah. Sesuai dengan bentuk paruh, Itik / Bebek lebih sesuai dengan Pakan basah. Namun jangan terlalu basah, kandungan airnya tidak lebih 20%. Formulasi Pakan yang sudah disiapkan biasanya ditambah air dan diaduk jadi satu dalam wadah.
(Sumber : www/http://binaukm.com)