Provinsi Sumatera Selatan memiliki daerah rawa lebak, pasang surut dan irigasi. Daerah ini potensial untuk budidaya itik pegagan. Itik ini memiliki keunggulan dibanding dengan itik yang lain. Keunggulan tersebut terletak pada berat telur dan berat badan. Berat telur itik Pegagan mencapai 70-80 g dan berat badan itik betina dewasa mencapai 2,1 kg/ekor, sedangkan berat telur jenis itik lain hanya 60-65 g dan berat badannya berkisar 1,45-1,90 kg/ekor.
Berbeda dengan itik Tegal, Bali, dan Alabio, itik Pegagan belum banyak dikenal. Jenis itik ini banyak dipelihara oleh masyarakat suku Pegagan. Suku ini bermukim di kawasan rawa lebak sepanjang aliran sungai Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan, sekitar 50 km dari pusat kota Palembang. Populasi Itik Pegagan saat ini diperkirakan hanya 10% populasi itik di Sumatera Selatan.
Ciri-ciri fisik itik Pegagan:
- Bentuk tubuh bulat dan datar, tubuh saat berdiri condong 45 derajat
- Paruh dan kaki berwarna coklat kehitaman
- Warna bulu pada betina coklat kehitaman berjarak, pada sayap ada bulu biru mengkilat kehitaman, ada alis kecil putih di sekitar mata
- Warna bulu jantan keabu-abuan, di sekitar kepala, leher, sayap dan ekor ada bulu berwarna biru mengkilap kehitaman.
(Dari berbagai sumber-wd12102011)