Mereka meraih penghargaan Adikarya Pangan Nusantara dan Ketahanan Pangan tahun 2012 kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan dari Presiden RI.
Mereka menjadi pemenang pertama Kelompok Peternak Itik dalam Lomba Kelompok Peternak dan Petugas Berprestasi dari Menteri Pertanian. Mereka menerima hadiah uang operasional kelompok Rp 20 juta.
Ketua Kelompok Sumber Rejeki Musyarofah, Selasa (18/12/2012), menuturkan, anggota inti kelompok peternak sebanyak 40 orang dengan anggota binaan sebanyak 120 orang ibu-ibu.
Dari 856 keluarga di desanya, 839 keluarga diantaranya beternak itik (bebek). Setiap 100 ekor bebek bisa memberikan penghasilan hingga Rp 1,3 juta per bulan. Bibit calon indukan bisa dijual dengan harga Rp 60.000 per ekor.
Ia menyebutkan, dari 100 ekor mampu menghasilkan 70-80 butir telur per hari. Bibit anakan atau DOD (day old duck) hasil budi daya sendiri juga dijual.
Bibit betina berusia dua hari dijual Rp 6.000 per ekor, bibit pejantan Rp 4.000 per ekor. Populasi bebek di Tawangrejo juga terus bertambah.
Pada 2009, sebanyak 17.425 ekor, lalu pada 2010 menjadi 24.570 ekor dan pada tahun 2011 mencapai 33.294 ekor. Pada 2012, berhasil diproduksi telur sebanyak 138.861 kilogram, daging sebanyak 16.791 kg dan bibit itik 17.700 ekor.
Mereka juga memproduksi 20.762 butir telur asin dan 3.500 kg abon bebek. "Bebek kini menjadi sumber penghasilan utama kami," kata Musyarofah.
Sumber: Kompas.com